Artikel

“REPRESENTASI LIFE SKILL DI SMP BPI 1 BANDUNG SEBAGAI MEDIATOR GEN-Z DALAM MENGHADAPI INDONESIA (C)EMAS 2045”

Jamaludin Akbar,M.Pd

2024-08-14 09:00:18 |  View : 516


Gen Z adalah generasi yang tumbuh dengan teknologi, sayangnya ini membentuk para Gen Z yang ketergantungan bahkan adiksi sama media sosisal. Internet dan ini berdampak pada kesehatan mental, Contohnya di sosial media, banyak yang tertrigger untuk balas-balasan komentar, banyak Gen Z yang pada akhirnya merasa lebih cemas/ depresi bahkan mudah tersinggung karena tekanan dari sosial media, debat- debatan di twitter, Instagram yang mungkin penting tidak penting yang akhirnya membuat Gen Z sibuk sendiri, parahnya lagi penggunan gadget kaum Gen Z bisa dihabiskan 6-8 jam perhari bahkan lebih dari itu. 

Gen Z adalah generasi yang multi-tasking dan kreatif tapi di sisi lain mereka juga harus menghadapi hal-hal yang tidak penting di dalam teknologi itu sendiri. Perubahan terjadi sangat cepat, banyak pekerjaan yang akhirnya di ambil alih oleh A.I, ditambah dengan keadaan ekonomi yang mungkin mengalami perubahan, seperti kurang memadainya alat-alat yang mendukung teknologi akhirnya mereka jadi gagap terhadap perubahan teknologi serta tantangan dimensi lainya yang saling terhubung dalam perubahan dunia saat ini. Belum lagi Gen Z dikenal sebagai generasi mental tempe gampang tersinggung dan banyak masalah atau mental health bahkan jadi pelaku dan korban bullying, bukan tentang masalah manja, tapi ini masalah yang kompleks, faktor eksternal lain salah satunya adalah bonus demografi, angka kelahiran naik tapi tidak diimbangi dengan peluang manivestasi kerja yang luas. Pertanyaannya adalah bagaiamana kontribusi Pendidikan tentang mengatasi masalah ini?

Sistem Pendidikan Nasional berkembang semakin luas, dinamis serta berkembang menjadi lembaga pendidikan yang beragam sesuai dengan kebutuhan dan kualitas SDM. Sementara itu pendidikan sebagai  bagian dari penomena sosial budaya yang di pengaruhi oleh percepatan perubahan masyarakat. Begitu pula hubungan kependidikan dalam masyarakat pada bentuk interaksi sosial dan kultural dalam pelaksanaan pendidikan semakin mengkristal, terpola dan melembaga mempengaruhi terhadap kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Namun pada sisi lain hubungan kependidikan ini memungkinkan terjadi perubahan disebabkan intervensi oleh faktor nonkependidikan baik dalam tatanan konseptual maupun tatanan teknik operational, sehingga memungkinkan terjadinya hubungan disfungsional yang menyebabkan praktek pendidikan tidak terkontrol lagi oleh filsafat-filsafat dan teori non pendidikan.

Sistem Pendidikan Indonesia yang berfokus pada mata Pelajaran inti, penulis menemukan sebuah paradigma bahwa Indonesia itu terlalu generalis, beragam pelajarannya, kurang fokus, tapi ternyata sistem seperti ini bsia membantu membangun sebuah pondasi pengetahuan yang solid, jadi jangan heran kalau lebih banyak generalis daripada spesialis. Disinilah peran strategis pembaruan pembelajaran dalam memenuhi tantangan pendidikan untuk mengatasi kesenjangan tersebut. Babak baru dunia Pendidikan pada akhirnya di fokuskan untuk mandiri. Paradigma pun lahir bahwa pendekatan pembelajaran life skill perlu direvitalisasikan untuk para siswa dalam menghadapi kehidupan nyata yang kompleks.

Indonesia Emas 2045 adalah istilah yang digunakan untuk menandai negara kita yang berusia 100 tahun, harapan tinggi mencuat bahwa di tahun itu seharusnya Indonesia bertransformasi menjadi negara maju. Penulis menegaskan bahwa di tahun 2045 yang terjadi adalah demografi, masalah kuantitas penduduk ini adalah momen dimana terjadi pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Kenapa kuantitas menjadi penting banget karena semakin banyak usia produktif semakian banyak tenaga kerja, semakin banyak produktifitas, ekonomi akan semakin meningkat, hal ini menarik karena kelebihan kita kuantitas saja. “negara luar lebih hebat dalam melahirkan teknologi, Indonesia hebat dalam melahrikan anak”.

Fokus masalah yang tepat untuk di kaji dalam rangkaian inovasi pembelajaran dalam konteks menyiapakan generasi masa depan dalam menyambut Indonesia Emas 2045, berkisar pada bagaimana arah pelaksanaan inovasi pembelajran tersebut. Masalah ini perlu dikaji mancakup aspek yang menjadi tantanngan, peluang, kekuatan, kelemahan, masalah serta alternatif bagi pelaksanaan inovasi dalam proses pembelajaran terutama di SMP BPI sebagai mediator awal Gen Z. Strategi untuk membahas masalah di atas di dasarkan dua tarikan yang mempengaruhi tuntutan dan tantangan Pendidikan. Pertama Pendidikan di hadapkan pada tantangan untuk memperkuat sistem nilai dalam mempertinggi kualitas keimanan dan ketakwaan berkaitan juga dengan Kesehatan mental. Kedua Pendidikan dihadapkan pada tuntutan paradigmatik untuk peran pendidikan dalam usaha penguasaan ilmu dan teknologi sperti pembelajaran berbasis STEAM dan pemanfaatan AI dalam kehidupan sehari hari.

Berdasarkan kepentingan tersebut SMP BPI 1 Bandung sebagai salah satu lembaga yang terkait langsung dengan sistem pendidikan nasional memandang perlu untuk melakukan perubahan program pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan sesuai dengan visi dan misi yang disepakati bersama.

SOLUSI

Tingkatkan kualitas model kegiatan belajar dan mengajar. Banyak peneliti dan pejuang pendidikan yang berpendapat bahwa Indonesia sering mengganti kurikulum tapi belum dapat hasil yang signifikan karena implementasinya belum maksimal dan belum merata dengan baik. Dengan meningkatnya teknologi modern dewasa ini semua dimudahkan contoh halnya ketika siswa diberikan tugas membuat makalah, essay, skripsi, hitungan sudah tidak relevan, karena apa ? sekarang sudah ada A.I, contohnya cheat GPT, bisa membuat 1000 kata essay dalam hitungan detik, bisa menyelesaikan perhitungan yang rumit, Ibaratnya kalau sudah ada A.I buat apa lagi kita harus belajar menghitung, menganalisis, membuat karya ilmiah, A.I sudah paling benar dalam menemukan solusi. solusinya adalah Seimbang, balance dengan hadirnya Smart board di setiap kelas dan internet yang baik sebagai brand image, siswa harus memanfaatkan teknologi dengan bijak, untuk belajar dan guru mendapingi siswa untuk berkembang terjun lebih awal dalam mempelajari hal baru dan tantangan baru terutama pembelajaran kurikulum A.I.

Tantangan selanjutnya adalah ekonomi, edukasi tentang ekonomi untuk Gen Z usia dini sangatlah penting, faktanya Gen Z mudah untuk fomo, hidup hedon tidak berpikir batas rasio dan instan, solusinya adalah literasi keuangan. SMP BPI 1 Bandung bekerjasama dengan Lembaga Prestasi Junior Indonesia x FWD dalam mengedukasi siswa tetang literasi keuangan. Tujuannya untuk meng save dana darurat, investasi dan emmhami resiko dari investasi tersebut, sederhana tapi budaya nabung sudah mulai terkikis olehkarena itu leterasi keungan sangat diperlukan untuk Gen Z. SMP BPI 1 Bandung sangat menyambut baik Ketika literasi keungan ini di inventariskan dalam konteks sitem kurikulum sekolah.

Social skill, komunikasi yang efektif. Hal harus terintegrasi di SMP BPI, sebagai Upaya dalam membangun resolution conflict dan Active listening. Bentuk Pendidikan karakter dalam life skill yang faktanya banyak di lupakan oleh bnyak penggiat Pendidikan. Kami berusaha memberikan pelayan terbaik bukan hanya materi ajar atau model pembelajaran tapi usaha  bagaimana siswa memiliki komunikasi sosial yang baik sebagai modal di masa depan.

Emotional Intelligence, saking pentingnya EI bisa mengalahkan IQ, program ini fokus bagaimana cara siswa bisa mengkontrol emosi dan mengatur perasaaan. Endingnya adalah belajar simpati dan empati. Siswa dituntut untuk belajar mandiri karena dalam meyambut Indonesia emas, siswa SMP BPI 1 Bandung harus memiliki Mental yang lebih kuat dari baja. Kami bekerja sama dengan Lembaga ESQ Leadership Centre dalam menggaungkan Pendidikan karakter melalui Pendidikan emotional serta Rindam Siliwangi sebagai media pembentukan Emotional Intelligence TNI dalam program Latihan dasar kepemimpinan siswa.