Artikel

Pembiasaan Kajian dan Shalat Dhuha bersama sebagai upaya mengimplementasikan pendidikan karakter peserta didik di SMP BPI 1 Bandung

Ajeng Dinar Tenadi, S.Pd.

2024-08-14 20:30:40 |  View : 384


TEMA: Pengembangan Kurikulum berbasis karakter di sekolah yayasan BPI

Judul: Pembiasaan Kajian dan Shalat Dhuha bersama sebagai upaya mengimplementasikan pendidikan karakter peserta didik di SMP BPI 1 Bandung

Penulis: Ajeng Dinar Tenadi, S.Pd.

Penguatan pendidikan karakter adalah salah satu program pendidikan yang dihasilkan pemerintah dengan tujuan agar dapat mencetak generasi muda yang cerdas baik secara akademik maupun non akademik, generasi muda juga harus kuat secara mental. Penguatan pendidikan karakter dihasilkan oleh pemerintah dan masuk dalam kurikulum Merdeka. para pemerhati pendidikan belakangan ini mulai menekankan pentingnya pendidikan karakter. Siswa dididik tidak hanya secara akademis tetapi juga secara pribadi. Seperti apa yang telah disebutkan dalam Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 mengenai Penguatan Pendidikan Karakter Bab I pasal ayat (1) yaitu “Penguatan Pendidikan Karakter yang selanjutnya disingkat PPK adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi oleh hati, oleh rasa, oleh pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).” Pada hakekatnya semua pendidikan karakter yang digalakkan memiliki tujuan bersama untuk mewujudkan nilai-nilai intelektual pendidikan karakter, antara lain agama, kejujuran, toleransi, disiplin, ketekunan, inovasi, kemandirian, demokrasi, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai berprestasi, ramah, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli masyarakat, memiliki rasa tanggung jawab (Santoso et al., 2019). Secara harfiah, karakter adalah kualitas mental atau moral, kekuatan moral, nama atau reputasi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia karakter didefinisikan sebagai tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain. Pendidikan karakter merupakan pendidikan ihwal karakter, atau pendidikan yang mengajarkan hakikat karakter dalam ketiga ranah cipta, rasa, dan karsa. Pendidikan karakter bukanlah hanya mengajarkan mana yang baik dan mana yang salah, lebih dari itu pendidikan karakter menanamkan kebiasaan (habitution) tentang mana yang baik sehingga peserta didik menjadi paham (kognitif) tentang mana yang baik dan salah, mampu merasakan (afektif) nilai yang baik dan biasa melakukannya (psikomotor). Dengan kata lain, pendidikan karakter yang baik harus melibatkan bukan saja aspek “pengetahuan yang baik (moral knowing), akan tetapi juga merasakan dengan baik (moral feeling), dan perilaku yang baik (moral action). Pendidikan karakter menekankan kebiasaan yang terus-menerus dilakukan. Pendidikan karakter dapat dilakukan dengan cara seperti pendekatan dan dengan cara berbagai kegiatan yang dilakukan. Strategi yang dilakukan dalam pendidikan karakter melalui kegiatan salah satunya adalah kegiatan pembiasaan. Suatu perilaku terbentuk karena dibiasakan, kebiasaan terbentuk karena pengulangan. Semakin sering perilaku diulang-ulang, semakin cepat suatu perilaku terbentuk menjadi sebuah karakter. Bila kita mengulang-ulang tindakan yang postif, maka akan kecenderungan melakukan tindakan yang positif, begitu juga sebaliknya. Hal ini membuat setiap sekolah berusaha mendidik siswa dalam hal karakter guna mewujudkan gerakan revolusioner spiritual bangsa dan negara (Marzuki, 2013; Safi’ie al., 2019). Diantara sekian banyak metode pendidikan karakter yang diterapkan di sekolah adalah amalan sholat dhuha bersama. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang mendidik karakter untuk memiliki kearifan spiritual (Wahyono, 2017). Kebiasaan seperti ini tidak hanya dipraktikkan di SMP BPI 1 Bandung saja. Namun kebiasaan tersebut diketahui berdampak pada kepribadian siswa, khususnya siswa di SMP BPI 1 Bandung. Sholat dhuha merupakan salah satu ibadah dalam Islam dan biasanya dilakukan pada saat dhuha (setelah matahari terbit hingga sebelum waktu sholat dzuhur). Beberapa sekolah kini telah mengadopsi shalat dhuha bersama sebagai kegiatan pendidikan karakter siswa, dalam kajian Rajab, (2019) Dampak shalat dhuha dan dhuhur adat terhadap perkembangan akhlak siswa, akhlak Allah SWT dan akhlak sesama manusia. Misalnya, siswa mampu menerapkan beberapa sikap atau akhlak yang terpuji kepada sesama manusia, yaitu persaudaraan yang diterapkan melalui persahabatan, bersikap sopan kepada semua orang, meminta tolong, jujur dalam perkataan dan perbuatan, dan meningkatkan disiplin dari tahun ke tahun. Statement diatas sejalan dengan penemuan dari hasil riset Muhamadi & Hasanah, (2019) yang menciptakan kalau lewat kegiatan ataupun aktivitas yang didalamnya terdapat interaksi semacam aktivitas ekstrakurikuler, nyatanya aktivitas semacam ini bisa meningkatkan kepribadian hirau terhadap sesama sahabat. Oleh karena itu, berarti buat memandang khasiat pembiasaan shalat dhuha bersama di SMP BPI 1 Bandung terhadap pembelajaran kepribadian pada siswa didiknya. Itulah mengapa pendidikan karakter menjadi penting saat ini, karena pendidikan karakter merupakan cara untuk menciptakan calon-calon masa depan bangsa yang baik, baik secara akademis, jasmani, maupun rohani. Pembiasaan shalat dhuha berjamaah termasuk salah satu kegiatan intrakurikuler di SMP BPI 1 Bandung. Shalat dhuha memiliki peran untuk menguatkan karakter pada siswa, maka sekolah bertujuan untuk menguatkan serta mendidik siswa di SMP BPI 1 Bandung agar memiliki akhlak serta karakter yang baik sesuai dengan ajaran dalam agama islam. Pelaksanaan kegiatan pembiasaan shalat dhuha berjamaah di SMP BPI 1 Bandung bertujuan agar dapat menanamkan nilai-nilai yang baik sesuai dengan ajaran agama islam pada siswa dan siswa menjadi berakhlak mulia. Untuk membentuk akhlak yang mulia telah dijelaskan oleh Hayati, (2017) serta Wulandari, (2019) bahwasannya kegiatan pembiasaan shalat dhuha berjamaah yang dilaksanakan secara rutin, dapat membentuk akhlakul karimah seperti menumbuhkan sikap disiplin, bertanggung jawab, jujur serta mandiri. Dengan demikian SMP BPI 1 Bandung konsisten dalam mengimplementasikan kajian dan sholat Dhuha bersama sebagai bentuk atau upaya meningkatkan pendidikan karakter.

Daftar Pustaka/Sumber:

Hayati, S. N. (2018). MANFAAT SHOLAT DHUHA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAKUL KARIMAH SISWA (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI MAN Purwoasri Kediri Tahun Pelajaran 2014-2015). Spiritualita, 1(1), 15–16. https://doi.org/10.30762/spr.v1i1.640

Muhamadi, S., & Hasanah, A. (2019). PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI SESAMA MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER RELAWAN. Jurnal Pendidikan Agama Islam, 16(1), 95–114. https://doi.org/10.14421/jpai.2019.161-06

Rajab. (2019). Implementasi Program Shalat Dhuha Dan Shalat Zuhur Berjamaah Dalam Pembentukan Akhlak Siswa. Ansiru PAI: Pengembangan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam

Wahyono. (2017). Hubungan Shalat Dhuha Dengan Kecerdasan Emosional Siswa Kelas X di SMA Muhammadiyah 7 Surabaya. Pendidikan Islam.